Minggu, 23 September 2012

Macam-Macam Suku Yang Ada Di KAIMANA

Kabupaten Kaimana sebagai sebuah kabupaten baru mempunyai banyak sekali sub suku yang mempunyai ciri khas yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini merupakan suatu potensi yang cukup besar terutama dari sisi peningkatan sumber daya manusia.Berikut ini diungkapkan beberapa sub suku yang ada di Kabupaten Kaimana.

Buruwai
Orang Buruwai atau Karufa berada di bagian selatan semenanjung Bomberai, bagian barat Teluk Kamrau. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayahkabupaten Kaimana. Daerah mereka antara lain Guriasa, Tairi, Hia, Gaka, Yarona, Kuna, Esania dan Marobia. Populasi mereka sekitar 700 jiwa (tahun1997). Nama lainnya Asienara, Madidwana

Irahutu
Orang Irahutu atau Irarutu mendiami bagian timur semenanjung Bomberai, di kepala burung Irian, mulai dari sebelah barat daya teluk Arguni sampai ke utara ke teluk Bintuni. Pemukiman mereka tersebar di 40 buah desa dengan jumlah populasi sekitar 4.000 jiwa. Bahasa mereka termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Daerah mereka sendiri berada dalam wilayah Kabupaten Manokwari, sebagia berada di Teluk Arguni. Desa mereka antara lain Manggera, Kupriai, Warmenu, Egerwara, Wararoma, Temia, Warafuta dan Rauna.

Iresim
Suku bangsa ini mendiami daerah pesisir selatan teluk Cendrawasih, yaitu di sebelah barat kota Nabire, dan di dekat danau Yamur. Daerah tersebut berada dalam wilayah distrik teluk Etna, Kabupaten Kaimana. Jumlah populasinya sekitar 100 jiwa. Bahasa mereka termasuk dalam kelompok bahasa Wurm-Hatori (sub-kelompok bahasa teluk Cendrawasih) dari rumpun bahasa Papua.

Kambrau
Orang Kambrau atau Kamberau atau Lambrau berdiam di semenanjung Bomberai sebelah tenggara, di sekitar teluk Kamberau. Desa-desa mereka adalah Ubia Seramuku, Bahomia, Inari, Tanggaromi, Koi, Wamesa dan Coa do wilayah distrik Kaimana dan Distrik Teluk Arguni, Kabupaten Kaimana. Jumlah Populasinya 9000 jiwa. Bahasa mereka masih satu kelompok dengan bahasa Kamoro dan Asmat.

Kamoro
Ada banyak pendapat berkenaan dengan suku bangsa ini, pertama menganggap bahwa Kamoro sama dengan Mimika, kedua, orang Kamoro adalah sub-kelompok suku Mimika. Ketiga, Kamoro adalah kesatuan bahasa daerah. Mereka mendiami daerah pantai selatan Irian Jaya yang berawa, kira-kira disebelah barat laut wilayah orang Asmat, tepatnya ddi wilayah Mimika Timur dan Mimika Barat. Nama lain mereka adalah Lakahia, Nagramadu, Kaokonau, Umari, Neferipi, Maswena.
Sebagai bagian dari kelompok suku bangsa Mimika, orang Kamoro mendiami wilayah bagian barat dekat teluk Etna, jumlah populasi mereka sekitar 8.000 jiwa. Desa mereka antara lain Tarja, Kamora, Wania, Mukumuga

Koiwai
Orang Koiwai atau Namatote mendiami daerah pesisir selatan Irian Jaya, yaitu di bagian selatan Leher Burung Irian, tepatnya di sebelah barat laut di Kaimana terus ke tenggara ke Maimai. Sebagian lagi mendiami pulau Namatote dan pulau-pulau keil lain di teluk Kamrau. Desa-desa mereka adalah, Keroi, Namatota, Waikala, Namatote, Kayumerah dan Maimai. Daerah ini termasuk dalam distrik Kaimana dan Teluk Etna. Jumlah populasi mereka sekitar 700 jiwa. Nama lain mereka adalah Kaiwai, Kuiwai Koiwai, Namatota Aiduma, Kayumerah.

Mairasi
Suku bangsa Mairasi menddiami daerah di sekitar teluk Arguni, sampai ke teluk Triton (Etna) dan teluk Wandamen timur laiut, di daerah Leher Burung Irian. Daerah mereka masuk ke dalam kabupaten Kaimana terutama di distrik Kaimana dan Teluk Etna serta sebagian masuk di daerah Kabupaten Manokwari. Jumlah populasi mereka 3.000 jiwa. Kata Mairasi berarti “asli”, bahasa ini termasuk dalam kelompok bahasa Papua. Desa mereka adalah Morano, Faranyao, Sisir, Lobo, Susunu, Warika, Kokoroba, Barari, Urisa, dan Maimai. Nama lain mereka adalah Kaniran, Faranyao.
Mer
Orang Mer tinggal di daerah bagian tengah Kepala Burung Irian, yaitu di sekitar mata air Wosimi dan hulu sungai Urema. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Distrik Teluk Etna dan Kabupaten Manokwari. Jumlah populasi mereka sekitar 200 jiwa. Desa-desa mereka antara lain Ure atau Muri dan Javor. Nama lain mereka Muri atau Miere

Mor
Suku bangsa kecil ini berdiam di sekitar daerah timur laut semenanjung Bomberai, yaitu di pantai selatan Teluk Bintuni. Daerah in termasuk ke dalam wilayah Distrik Kaimana. Populasinya sekitar 100 jiwa. Desa mereka Tomage.

Semimi
Orang Semimi meniami daerah bagian selatan Leher Burung Irian Jaya, yaitu sekitar Teluk Etna, sampai ke Teluk Triton. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Teluk Etna. Jumlah populasi mereka sekitar 300 jiwa.
Penduduk asli di Kabupaten Kaimana secara umum mengembangkan pola usaha tani tanaman ubi-ubian, diikuti dengan kegiatan mengumpulkan hasil hutan, berburu ataupun menangkap ikan. Disamping itu masih terdapat penduduk yang melakukan sistem perladangan berpindah.
Pola konsumsi pangan yang masih membudaya dikalangan penduduk asli adalah makanan sehari-hari berupa ubi-ubian dan sagu, namun dilain sisi ternyata sagu dan ubi-ubian sudah mulai tergeser oleh jenis makanan lain yaitu beras. Hal ini ditunjang oleh adanya fasilitas-fasilitas perdagangan yang menjual 9 bahan kebutuhan pokok penduduk. Selain itu karena semakin terbukanya daerah ini dari daerah luar.
Dengan melihat kelompok-kelompok etnis ini diharapkan dalam setiap kegiatan pembangunan di Kabupaten Kaimana dapat dijadikan sebagai latar belakang dan dasar untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan yang berkaitan langsung dengan kelompok masyarakat tersebut. Disamping itu di Kabupaten Kaimana terdapat minoritas penduduk yang berasal dari berbagai daerah dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, misalnya keberadaan suku Bugis, Jawa, Cina dan lain sebagainya. Keberadaan mereka perlu juga menjadi pertimbangan, karena mereka sudah sejak lama bermukim bahkan ada yang lahir dan mati di Kabupaten Kaimana.

0 komentar:

Posting Komentar

Hello Brother and Sister ... Introduce My Name is Aim BroZpicK from Kaimana

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews